BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan
dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian
adalah penyampaian
informasi dan teknologi
pertanian kepada penggunanya, informasi
dan teknologi pertanian tersebut
bisa disampaikan secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan media
penyuluhan. Berbagai media
penyuluhan dapat digunakan untuk megemas informasi
dan teknologi yang
akan disampaikan kepada
petani sebagai pengguna teknologi seperti : media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek fisik atau benda
nyata.
Secara umum
dapat dikatakan bahwa
media merupakan suatu
perantara yang digunakan dalam proses
belajar. Tujuan penggunaan
media adalah untuk memperjelas informasi yang
disampaikan sehingga dapat merangsang fikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran.
Dengan demikian media
berperan penting dalam
memberikan pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar.
Dalam bidang
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, kemampuan literasi visual sangat penting,
khususnya bagi para
guru, dosen, penyuluh,
maupun pelatih/fasilitator lainnya karena
dengan demikian mereka
dapat lebih efektif
dan efisien dalam menyampaikan materi penyuluhan,
pelajaran/pelatihannya.
Media apapun
yang digunakan, pada
prinsipnya harus
dapat meningkatkan efektivitas dan
kelancaran proses belajar
terutama dalam memperjelas materi
yang dipelajari sehingga dapat
mempercepat terjadinya perubahan
perilaku (pengetahuan, keterampialn
dan sikap) dikalangan kelompok sasaran.
Selain dari
pada itu media
diharapkan dapat lebih
mengkongkritkan apa yang dijelaskan komunikator
kepada komunikan (sasaran),
sehingga sasaran lebih mudah
dan lebih cepat menangkap
materi, apa yang
dilihat sasaran akan
terkesan lebih lama dibandingkan dengan
didengar dan media
mampu memotivasi dan
mampu memusatkan perhatian.
BAB II
ISI
A.
Pengertian Media Penyuluhan
Pertanian
Kata
media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti “tengah”, Kata
media berasal dari bahasa
latin medius “pe
antara”, atau “pengantar”,
yaitu perantara atau pengantar pesan
dari pengirim pesan
kepada penerima pesan.
The Association for Educational Communications Technology
(AECT), menyebutkan media sebagai
bentuk dan saluran yang digunakan
orang untuk menyalurkan pesan
atau informasi. Gagne (1970), mengatakan
bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan sasaran yang
dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal
dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang digunakan untuk memberi
penerang. Jadi media
penyuluhan adalah suatu benda
yang dikemas sedemikian
rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar
sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.
Beragamnya
media memiliki karakteristik yang
berbeda pula. Karena
itu untuk setiap tujuan
yang berbeda diperlukan
media yang berbeda
pula. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan penyuluhan
ataupun pelajaran tadi
sangat penting sebagai saluran, penyampaian pesan.
B.
Manfaat Media Penyuluhan Pertanian
Kemajuan tehnologi
pertanian saat ini
semakin pesat,
baik tehnologi produksi maupun tehnologi
sosial ekonomi. Persaingan
dalam berusaha dibidang
pertanian semakin meningkat pula.
Tuntutan untuk meningkatkan kualitas
produksi tidak dapat ditawar lagi.
Tehnologi dan informasi
yang berkaitan dengan
hal-hal tersebut perlu disalurkan dengan
cepat dari sumber
pesan kepada sasaran,
yakni petani dan keluarganya serta
masyarakat pertanian lainnya.
Oleh karena itu
peranan media penyuluhan
pertanian semakin penting.
Disamping itu
kegiatan penyuluhan pertanian berhadapan dengan keterbatasan-keterbatasan antara lain keterbatasan jumlah
penyuluh, keterbatasan dipihak
sasaran, misalnya tingkat pendidikan formal petani
yang sangat bervariasi,
keterbatasan sarana dan waktu belajar bagi petani. Untuk itu
perlu diimbangi dengan meningkatkan
peranan dan penggunaan media penyuluhan
pertanian. Melalui media
Penyuluhan Pertanian petani dapat meningkatkan
interaksi dengan lingkungan
sehingga proses belajar
berjalan terus walaupun tidak
berhadapan langsung dengan sumber komunikasi.
Peranan media
penyuluhan pertanian dapat
ditinjau dari beberapa
segi yakni dari proses
komunikasi, segi proses belajar dan
segi peragaan dalam proses
komunikasi, segi proses belajar
dan dari peragaan dalam proses belajar.dan dari peragaan.
1. Peranan Media
Penyuluhan Pertanian Sebagai
Saluran Komunikasi (Channel) Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian
a. Menyalurkan
pesan/informasi dari sumber/komunikator kepada
sasaran yakni petani dan keluarganya
sehingga sasaran dapat
menerapkan pesan dengan kebutuhannya.
b. Menyalurkan
“feed back” /umpan
balik dari sasaran/komunikan kepada sumber/komuniukator sebagai
bahan evaluasi
untuk perbaikan/ pengembangan dalam penerapan tehnologi
selanjutnya.
c. Menyebarluaskan pesan
informasi kemasyarakat dalam
jangkauan yang luas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu
dan daya indera.
d. Memungkinkan pelaksanaan penyuluhan pertanian
secara teratur dan sistimatik.
2. Peranan Media
Penyuluhan Pertanian Sebagai
Media Belajar Dalam
Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Pada tahap
awal peranan penyuluh
pertanian sangat dominan
dalam kegiatan belajar
petani, lama kelamaan
berubah petani menjadi
lebih dinamis mulai
banyak belajar, melalui pengalaman. Melalui
interaksi dengan lingkungannya dan memanfaatkan media penyuluhan
pertanian. Sekarang penyuluh
pertanian berperan sebagai
mitra kerja petani, mendampingi
dan membantu petani dalam memecahkan masalah yang dihadapi dilapangan bersama dengan petani lainnya
melalui kegiatankelompok tani. Peranan media penyuluhan pertanian
sebagai media belajar dalam kegiatan penyuluhan pertanian
sebagai berikut :
a. Memberi pengalaman belajar yang
integral dari kongkrit ke abstrak.
Petani belajar
dimulai dari situasi
nyata dilapangan melalui
pengalam langsung sebagai contoh,
kegiatan sekolah lapangan
(SL) dalam rangka memasyarakatkan Pengendalian
hama terpadu (PHT)
tanaman padi.Petani secara berkelompok belajar
mengamati hama/penyakit tanaman
langsung dari runpun padi
sawah. Cara belajar tersebut
disebut cara belajar
Lewat pengalaman (CBLP). Hasil pengamatan dicatat
oleh petani, kemudian
didiskusikan bersama secara
priodik.
Selanjutnya petani
belajar melalui berbagai
media penyuluhan
pertanian lainnya antara lain
: spesimen, poster,
leaflet, folder, gambar,
slide, film dan sebagainya. Materi
pelajaran tidak terbatas
pada hama/penyakit saja
tetapi berkembang dengan materi
yang terkait seperti
ekologi tanaman, musuh
alami, pemupukan, fisiologi tanaman dan sebagainya sampai panen. Dengan
demikian memberi pengalaman yang
luas dan terpadu.
Pengalaman-pengalaman yang diperoleh dan
kongkrit kearah abstrak
penyuluh pertanian sebagai
mitra petani berfungsi membantu/membimbing
proses belajar tersebut.
b. Memungkinkan proses
belajar dapat berlangsung
secara terus menerus
dan
berkelanjutan.
Tehnologi selalu
berubah dan berkembangkarena itu
media penyuluhan pertanian harus selalu
menyalurkan
pesan/informasi yang mutakhir.
Siaran pedesaan misalnya adalah media
penyuluhan pertanian yang harus selalu
siap menyalurkan perkembangan tehnologi yang mutakhir tersebut.
c. Memungkinkan proses belajar secara
mandiri.
Tersedianya berbagai macam media
penyuluhan pertanian seperti:
brosur, kaset rekaman, folder,
leaflet, lembaran informasi
pertanian (Lptan) dan
lain-lain, memungkinkan untuk terjadinya proses belajar secara mandiri.
3. Peranan Media Penyuluhan Pertanian
Sebagai Peragaan Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian.
Peragaan
merupakan salah satu
faktor penting dalam mencapai keberhasilan kegiatan penyuluhan
pertanian. Media penyuluhan
pertanian yang bersifat
verbalistis akan kurang berhasil.
Peragaan berkaitan erat
dengan penginderaan, peranan pengeinderaan sangat
penting dalam proses
belajar termasuk
dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
Pendapat para ahli
dan hasil penelitian sepertitersebut
diatas penting artinya alam kegiatan
penyuluhan pertanian. Media
harus berperan pula
sebagai peragaan petani belajar
lebih efektif bila
ia belajar dengan
melihat, mendengar dan sekaligus mengerjakannya (learning by doing).
Sejalan
dengan pandangan diatas, maka peranan media penyuluhan pertanian sebagai
peragaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai berikut :
a. Media Penyuluhan Pertanian Mempertinggi
Efektivitas belajar
Media yang
bermuatan peragaan dapat menarik
perhatian, memusatkan perhatian dan
memberi kejelasan terhadap
pesan yang disampaikan
, mempermudah untuk dimengerti
dan kesannya bertahan lama dalam ingatan.
b. Meningkatkan Interaksi Petani dengan
Lingkungannya
Misalnya melalui
media demonstrasi di
lapangan petani belajar
langsung dari lingkungannnya dan
hasilnya akan meyakinkan petani terhadap pesan yang didemonstrasikan.
c. Memungkinkan Untuk Meningkatkan Keterampilan
Keterampilan hanya
dapat dicapai melalui
peragaan langsung tentang
langkah langkah kerja yang
harus dilakukan. Petani
harus melakukannya sendiri
sesuai dengan lembaran petunuk kerja melalui media penyuluhan pertanian.
C.
Jenis Penggolongan Dan
Karakteristik Media Penyuluhan Pertanian
Dalam kaitannya
dengan penyelenggaraan pendidikan/pelatihan dan
penyuluhan, banyak media pembelajaran
yang bisa digunakan.
Pertanyaan yang muncul
sekarang, bukan pada banyak
tidaknya media
penyuluhan yang tersedia,
tetapi bagaimana merencanakan dan
membuat media visual
dalam kegiatan pelatihan
dan penyuluhan yang sesuai dengan
kebutuhan para penggunanya.
Komunikasi
tidak mungkin akan terjadi tanpa adanya sumber/komunikator yang mempunyai
maksud untuk mengadakan komunikasi dengan pihak lain. Penyuluh
pertanian/komunikator dalam mengadakan hubungan-hubungan (komunikasi) tertentu
(penyuluhan) terhadap petani dapat menggunakan beberapa bahasa (cara) yaitu,
lisan, tulisan isyarat, gambar dan gabungan dari macam-macam cara (bahasa)
tersebut.
Penyuluh
pertanian dalam hal berkomunikasi ini harus pandai malakukan pengandian
(enconding) atau dengan lain perkataan mengusahakan apa yang akan disampaikan
dengan menggunakan bahasa atau cara-cara yang dipilihnya yang merupakan bahasa
(sandi) terbaik sehingga dapat sampai kepada para petani yang dituju serta
dapat mempengaruhinya sesuai dengan harapan si penyuluh (sumber).
Keberhasilan
penyuluhan bukan hanya ditentukan oleh materi yang disampaikan saja. Bagaimana
menyampaikan materi penyuluhan itu kepada para petani memegang peranan yang
menentukan keberhasilan penyuluhan pertanian. Penyampaian materi penyuluhan ini
biasanya disebut dengan Metode penyuluhan. Secara singkat metode penyuluhan
pertanian dapat diartikan sebagai cara-cara penyampaian materi penyuluhan
pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta
keluarganya.
Metode
penyuluhan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai dengan
pendekatan yang kita lakukan. Secara umum berdasarkan pendekatanya metode
penyuluhan ini dapat dibedakan berdasarkan langsung tidaknya komunikasi yang
dilakukan, berdasarkan pendekatan kepada sasaranya dan berdasarkan indera
penerima.
Dilihat berdasarkan penyampaian
komunikasinya, Metoda penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan
yaitu :
1. Metoda-metoda yang langsung
Metode ini memberikan kesempatan
kepada penyuluh untuk secara langsung berhadapan
dengan
sasaran
Contohnya obrolan ditempat peternakan,
di rumah, di balai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan
suatu demonstrasi dan lain-lain.
2. Metoda-metoda yang tidak langsung.
Dalam hal ini penyuluh tidak
langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan
pesannya melalui perantara (media). Contoh : melalui radio, siaran televisi,
ataupun media tercetak (brosur, leaflet).
Berdasarkan pendekatan kepada sasaran.
Penggolongan ini berdasarkan
hubungan jumlah dan penggolongan dari pada sasaran adalah :
A. Metoda Berdasarkan Perorangan
Dalam hal ini para penyuluh
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara
perorangan.
Contohnya :
a. Kunjungan ke rumah petani,
ataupun petani berkunjung ke rumah penyuluh dan ke kantor.
b. Surat menyurat secara perorangan.
c. Demonstrasi pilot.
d. Belajar perorangan, belajar
praktek.
e. Hubungan telepon / SMS
B. Metoda dengan pendekatan kelompok
Dalam hal ini penyuluh berhubungan
dengan kelompok sasaran, contohnya dapat dilakukan dengan :
a. Pertemuan (contoh : di rumah, di
saung tani, di balai desa, dan lain-lain.
b. Perlombaan.
c. Demonstrtasi cara/hasil.
d. Kursus tani.
e. Musyawarah/diskusi kelompok/temu
karya.
f. Karyawisata.
g. Hari lapangan petani (farm field
day).
C. Metode dengan pendekatan masal.
Dengan metode ini penyuluh
menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran
dengan jumlah yang banyak (massal). Contohnya dapat dilakukan dengan :
a. Rapat (pertemuan umum)
b. Siaran pedesaan melalui Radio/TV
c. Pemuatan film/slide
d. Penyebaran bahan tulisan :
(brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya)
e. Pemasangan Poster dan Spanduk
f. Pertunjukan Kesenian
Berdasarkan
indera penerima di bagi atas :
1. Metode-metode yang dilakukan
dengan jalan memperlihatkan materi penyuluhan kepada sasaran.
Dengan
metode ini pesan diterima melalui indera penglihatan kita.
Contohnya :
a. Pesan yang tertulis
b. Pesan yang bergambar
c. Pesan yang terproyeksi : seperti
film/slide tanpa penjelasan vocal/bisu.
2. Metode-metode yang disampaikan
melalui pendengaran
Dengan
metode ini pesan akan diterima oleh sasaran melalui indera pendengaran.
Contohnya dapat dilakukan dengan :
a. Siaran pedesaan melalui radio/TV
b. Hubungan tilpon / SMS.
c. Pidato, ceramah, rapat.
3. Metode yang disampaikan melalui
kombinasi beberapa macam alat indera.
Dengan
metode ini pesan diterima oleh sasaran bisa melalui indera pendengaran, indera
penglihatan, diraba, dicium ataupun dikecap secara sekaligus. Contohnya dapat
dilakukan dengan :
a. Demonstrasi
b. Peragaan dengan penjelasan
c. Dan lain-lain
Masing
– masing metode penyuluhan dapat dilakukan secara sendiri-sendiri ataupun
dikombinasikan antara beberapa metode penyuluhan, tergantung kondisi sasaran
kita, perilaku sasaran, sarana yang tersedia, kemampuan kita dalam meyampaikan
materi, jumlah sasaran, keadaan sosial ekonomi sasaran dan tak kalah pentingnya
adalah pembiayaan yang tersedia. Lebih baik lagi apabila kita memperhatikan
metode penyuluhan yang sudah familiar di lokasi tersebut dan tidak memerlukan
biaya yang besar.
BAB
III
PENUTUP
Keberhasilan
penyuluhan bukan hanya ditentukan oleh materi yang disampaikan saja. Bagaimana
menyampaikan materi penyuluhan itu kepada para petani memegang peranan yang
menentukan keberhasilan penyuluhan pertanian. Penyampaian materi penyuluhan ini
biasanya disebut dengan Metode penyuluhan. Secara singkat metode penyuluhan
pertanian dapat diartikan sebagai cara-cara penyampaian materi penyuluhan
pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya.
Metode
penyuluhan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai dengan
pendekatan yang kita lakukan. Secara umum berdasarkan pendekatanya metode
penyuluhan ini dapat dibedakan berdasarkan langsung tidaknya komunikasi yang
dilakukan, berdasarkan pendekatan kepada sasaranya dan berdasarkan indera
penerima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar