Kamis, 09 Agustus 2012

Media Komunikasi Pertanian


BAB I
PENDAHULUAN

Salah    satu    kegiatan    dalam    penyelenggaraan    penyuluhan    pertanian    adalah penyampaian    informasi   dan    teknologi   pertanian   kepada   penggunanya,    informasi   dan teknologi  pertanian  tersebut  bisa  disampaikan secara  langsung maupun  tidak  langsung dengan  menggunakan  media  penyuluhan.  Berbagai  media  penyuluhan  dapat  digunakan untuk megemas  informasi    dan  teknologi  yang  akan  disampaikan  kepada    petani  sebagai pengguna  teknologi seperti  : media cetak, media audio, media audio  visual, media berupa obyek fisik atau benda nyata.
Secara  umum  dapat  dikatakan  bahwa  media  merupakan  suatu  perantara  yang digunakan  dalam proses  belajar.  Tujuan  penggunaan  media adalah  untuk  memperjelas informasi  yang  disampaikan  sehingga  dapat merangsang  fikiran,  perasaan,  perhatian  dan kemampuan   sasaran.   Dengan   demikian   media   berperan   penting   dalam   memberikan pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar.
Dalam   bidang   pendidikan,   pelatihan dan   penyuluhan, kemampuan    literasi visual sangat  penting,  khususnya  bagi  para  guru,  dosen,  penyuluh,  maupun  pelatih/fasilitator lainnya    karena    dengan    demikian   mereka    dapat    lebih    efektif    dan    efisien    dalam menyampaikan materi penyuluhan, pelajaran/pelatihannya.
Media    apapun    yang    digunakan,    pada    prinsipnya    harus    dapat   meningkatkan efektivitas   dan   kelancaran   proses   belajar    terutama   dalam memperjelas   materi    yang dipelajari   sehingga   dapat   mempercepat    terjadinya   perubahan   perilaku    (pengetahuan, keterampialn dan sikap) dikalangan kelompok sasaran.
Selain  dari  pada  itu  media  diharapkan  dapat  lebih  mengkongkritkan  apa  yang dijelaskan  komunikator  kepada  komunikan  (sasaran),  sehingga  sasaran  lebih mudah  dan lebih   cepat   menangkap   materi,   apa   yang   dilihat   sasaran   akan    terkesan    lebih    lama dibandingkan  dengan  didengar  dan  media  mampu  memotivasi  dan  mampu  memusatkan perhatian.



BAB II
ISI

A.    Pengertian Media Penyuluhan Pertanian

Kata media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti “tengah”, Kata media berasal  dari  bahasa  latin  medius  “pe  antara”,  atau  “pengantar”,  yaitu  perantara  atau pengantar  pesan  dari  pengirim  pesan    kepada    penerima    pesan.    The    Association    for Educational  Communications  Technology  (AECT),   menyebutkan media    sebagai    bentuk dan   saluran yang   digunakan   orang   untuk menyalurkan   pesan   atau    informasi.   Gagne (1970),  mengatakan  bahwa  media  adalah berbagai  jenis  komponen  dalam  lingkungan sasaran  yang  dapat  merangsang  untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang digunakan untuk   memberi   penerang.   Jadi   media   penyuluhan adalah    suatu    benda    yang    dikemas  sedemikian  rupa  untuk memudahkan  penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.
Beragamnya media   memiliki   karakteristik   yang   berbeda   pula.   Karena    itu   untuk setiap   tujuan   yang   berbeda   diperlukan   media   yang   berbeda   pula.   Dalam  kaitannya dengan   penyelenggaraan   penyuluhan   ataupun   pelajaran    tadi   sangat   penting   sebagai saluran, penyampaian pesan.

B.     Manfaat Media Penyuluhan Pertanian

Kemajuan    tehnologi    pertanian    saat    ini    semakin    pesat,    baik    tehnologi produksi maupun   tehnologi   sosial    ekonomi.    Persaingan  dalam    berusaha    dibidang    pertanian semakin   meningkat   pula.   Tuntutan   untuk meningkatkan   kualitas   produksi    tidak   dapat ditawar    lagi.   Tehnologi   dan    informasi   yang   berkaitan   dengan   hal-hal    tersebut   perlu disalurkan    dengan    cepat        dari    sumber    pesan    kepada    sasaran,    yakni    petani    dan keluarganya    serta   masyarakat    pertanian    lainnya.   Oleh    karena    itu    peranan   media penyuluhan pertanian semakin penting.
Disamping  itu  kegiatan penyuluhan  pertanian berhadapan  dengan keterbatasan-keterbatasan antara    lain keterbatasan  jumlah   penyuluh,    keterbatasan   dipihak   sasaran, misalnya  tingkat  pendidikan formal  petani  yang  sangat  bervariasi,  keterbatasan  sarana dan  waktu belajar bagi petani. Untuk itu perlu  diimbangi dengan meningkatkan peranan dan penggunaan   media  penyuluhan   pertanian.   Melalui   media  Penyuluhan  Pertanian petani dapat  meningkatkan  interaksi  dengan  lingkungan  sehingga  proses  belajar  berjalan  terus walaupun tidak berhadapan langsung dengan sumber komunikasi.
Peranan  media  penyuluhan  pertanian  dapat  ditinjau  dari  beberapa  segi  yakni  dari proses  komunikasi,  segi  proses belajar  dan  segi  peragaan  dalam proses  komunikasi,  segi proses belajar dan dari peragaan dalam proses belajar.dan dari peragaan.

1.      Peranan  Media  Penyuluhan  Pertanian  Sebagai  Saluran  Komunikasi  (Channel) Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian
a.  Menyalurkan    pesan/informasi    dari    sumber/komunikator    kepada    sasaran yakni petani   dan   keluarganya   sehingga   sasaran   dapat   menerapkan   pesan   dengan kebutuhannya.
b.  Menyalurkan    “feed    back”  /umpan    balik    dari    sasaran/komunikan    kepada sumber/komuniukator   sebagai   bahan   evaluasi   untuk   perbaikan/   pengembangan dalam penerapan tehnologi selanjutnya.
c.  Menyebarluaskan   pesan    informasi   kemasyarakat   dalam    jangkauan   yang    luas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
d.  Memungkinkan pelaksanaan penyuluhan pertanian secara teratur dan sistimatik.

2.      Peranan   Media    Penyuluhan    Pertanian    Sebagai   Media    Belajar   Dalam    Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Pada  tahap  awal  peranan  penyuluh  pertanian  sangat  dominan  dalam  kegiatan  belajar  petani,  lama  kelamaan  berubah  petani  menjadi  lebih  dinamis  mulai  banyak belajar,    melalui    pengalaman.    Melalui    interaksi    dengan    lingkungannya    dan memanfaatkan media   penyuluhan  pertanian.   Sekarang  penyuluh  pertanian    berperan sebagai mitra kerja petani, mendampingi   dan   membantu petani dalam   memecahkan masalah  yang dihadapi dilapangan   bersama dengan petani  lainnya   melalui   kegiatankelompok  tani. Peranan   media penyuluhan   pertanian    sebagai   media   belajar dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai berikut :
a.       Memberi pengalaman belajar yang integral dari kongkrit ke abstrak.
Petani    belajar   dimulai    dari    situasi    nyata   dilapangan   melalui   pengalam langsung    sebagai    contoh,    kegiatan        sekolah    lapangan    (SL)    dalam    rangka memasyarakatkan  Pengendalian  hama  terpadu  (PHT)  tanaman  padi.Petani  secara berkelompok   belajar   mengamati   hama/penyakit    tanaman    langsung   dari   runpun padi   sawah.   Cara       belajar    tersebut   disebut   cara   belajar   Lewat   pengalaman (CBLP).   Hasil pengamatan  dicatat   oleh  petani,   kemudian   didiskusikan  bersama secara priodik.
Selanjutnya   petani   belajar   melalui   berbagai   media   penyuluhan   pertanian lainnya   antara   lain    :   spesimen,   poster,    leaflet,    folder,   gambar,   slide,    film   dan sebagainya.   Materi    pelajaran    tidak    terbatas    pada    hama/penyakit    saja    tetapi berkembang  dengan  materi  yang  terkait  seperti  ekologi  tanaman,  musuh  alami, pemupukan,  fisiologi    tanaman dan sebagainya   sampai panen.   Dengan   demikian memberi   pengalaman   yang    luas   dan    terpadu.   Pengalaman-pengalaman   yang diperoleh  dan  kongkrit  kearah  abstrak  penyuluh  pertanian  sebagai  mitra  petani berfungsi membantu/membimbing proses belajar tersebut.
b.      Memungkinkan   proses   belajar   dapat   berlangsung   secara    terus   menerus   dan
berkelanjutan.
Tehnologi  selalu  berubah  dan  berkembangkarena  itu  media  penyuluhan  pertanian harus    selalu    menyalurkan    pesan/informasi    yang    mutakhir.    Siaran  pedesaan misalnya  adalah media  penyuluhan  pertanian  yang  harus  selalu  siap menyalurkan perkembangan tehnologi yang mutakhir tersebut.
c.       Memungkinkan proses belajar secara mandiri.
Tersedianya  berbagai macam   media  penyuluhan  pertanian  seperti:  brosur,    kaset rekaman,    folder,    leaflet,    lembaran    informasi    pertanian    (Lptan)    dan    lain-lain, memungkinkan untuk terjadinya proses belajar secara mandiri.

3.      Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Peragaan Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian.
Peragaan merupakan  salah  satu  faktor  penting  dalam mencapai  keberhasilan kegiatan  penyuluhan  pertanian.  Media  penyuluhan  pertanian  yang  bersifat  verbalistis akan   kurang   berhasil.   Peragaan   berkaitan   erat       dengan   penginderaan,   peranan pengeinderaan    sangat    penting    dalam    proses    belajar    termasuk    dalam    kegiatan penyuluhan pertanian.
Pendapat   para ahli   dan hasil penelitian   sepertitersebut diatas penting   artinya alam  kegiatan  penyuluhan  pertanian.  Media  harus    berperan  pula  sebagai  peragaan petani  belajar  lebih  efektif  bila  ia  belajar  dengan  melihat, mendengar  dan  sekaligus mengerjakannya (learning by doing).
Sejalan dengan pandangan diatas, maka peranan media penyuluhan pertanian sebagai peragaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai berikut :
a.  Media Penyuluhan Pertanian Mempertinggi Efektivitas belajar
Media  yang  bermuatan  peragaan  dapat menarik  perhatian, memusatkan  perhatian dan memberi  kejelasan  terhadap  pesan  yang  disampaikan  , mempermudah  untuk dimengerti dan kesannya bertahan lama dalam ingatan.
b.  Meningkatkan Interaksi Petani dengan Lingkungannya
Misalnya   melalui   media   demonstrasi   di    lapangan   petani   belajar    langsung   dari lingkungannnya dan hasilnya akan meyakinkan petani terhadap pesan yang didemonstrasikan.
c.  Memungkinkan Untuk Meningkatkan Keterampilan
Keterampilan  hanya  dapat  dicapai  melalui  peragaan  langsung  tentang  langkah langkah  kerja  yang  harus  dilakukan.  Petani  harus  melakukannya  sendiri  sesuai dengan lembaran petunuk kerja melalui media penyuluhan pertanian.

C.  Jenis  Penggolongan Dan Karakteristik Media Penyuluhan Pertanian

Dalam  kaitannya  dengan  penyelenggaraan  pendidikan/pelatihan  dan  penyuluhan, banyak  media  pembelajaran  yang  bisa  digunakan.  Pertanyaan  yang  muncul  sekarang, bukan    pada    banyak    tidaknya   media    penyuluhan    yang    tersedia,    tetapi    bagaimana merencanakan  dan  membuat   media   visual   dalam   kegiatan  pelatihan  dan  penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya.
Komunikasi tidak mungkin akan terjadi tanpa adanya sumber/komunikator yang mempunyai maksud untuk mengadakan komunikasi dengan pihak lain. Penyuluh pertanian/komunikator dalam mengadakan hubungan-hubungan (komunikasi) tertentu (penyuluhan) terhadap petani dapat menggunakan beberapa bahasa (cara) yaitu, lisan, tulisan isyarat, gambar dan gabungan dari macam-macam cara (bahasa) tersebut.
Penyuluh pertanian dalam hal berkomunikasi ini harus pandai malakukan pengandian (enconding) atau dengan lain perkataan mengusahakan apa yang akan disampaikan dengan menggunakan bahasa atau cara-cara yang dipilihnya yang merupakan bahasa (sandi) terbaik sehingga dapat sampai kepada para petani yang dituju serta dapat mempengaruhinya sesuai dengan harapan si penyuluh (sumber).
Keberhasilan penyuluhan bukan hanya ditentukan oleh materi yang disampaikan saja. Bagaimana menyampaikan materi penyuluhan itu kepada para petani memegang peranan yang menentukan keberhasilan penyuluhan pertanian. Penyampaian materi penyuluhan ini biasanya disebut dengan Metode penyuluhan. Secara singkat metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara-cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya.
Metode penyuluhan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai dengan pendekatan yang kita lakukan. Secara umum berdasarkan pendekatanya metode penyuluhan ini dapat dibedakan berdasarkan langsung tidaknya komunikasi yang dilakukan, berdasarkan pendekatan kepada sasaranya dan berdasarkan indera penerima.
Dilihat berdasarkan penyampaian komunikasinya, Metoda penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu :
1.      Metoda-metoda yang langsung
Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk secara langsung berhadapan
dengan sasaran
Contohnya obrolan ditempat peternakan, di rumah, di balai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain.

2.      Metoda-metoda yang tidak langsung.
Dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media). Contoh : melalui radio, siaran televisi, ataupun media tercetak (brosur, leaflet).

Berdasarkan pendekatan kepada sasaran.
Penggolongan ini berdasarkan hubungan jumlah dan penggolongan dari pada sasaran adalah :

A.    Metoda Berdasarkan Perorangan
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan.
Contohnya :
a. Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung ke rumah penyuluh dan ke kantor.
b. Surat menyurat secara perorangan.
c. Demonstrasi pilot.
d. Belajar perorangan, belajar praktek.
e. Hubungan telepon / SMS

B.     Metoda dengan pendekatan kelompok
Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran, contohnya dapat dilakukan dengan :
a. Pertemuan (contoh : di rumah, di saung tani, di balai desa, dan lain-lain.
b. Perlombaan.
c. Demonstrtasi cara/hasil.
d. Kursus tani.
e. Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya.
f. Karyawisata.
g. Hari lapangan petani (farm field day).

C.     Metode dengan pendekatan masal.
Dengan metode ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah yang banyak (massal). Contohnya dapat dilakukan dengan :
a. Rapat (pertemuan umum)
b. Siaran pedesaan melalui Radio/TV
c. Pemuatan film/slide
d. Penyebaran bahan tulisan : (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya)
e. Pemasangan Poster dan Spanduk
f. Pertunjukan Kesenian

Berdasarkan indera penerima di bagi atas :
1. Metode-metode yang dilakukan dengan jalan memperlihatkan materi penyuluhan kepada sasaran.
Dengan metode ini pesan diterima melalui indera penglihatan kita.
Contohnya :
a. Pesan yang tertulis
b. Pesan yang bergambar
c. Pesan yang terproyeksi : seperti film/slide tanpa penjelasan vocal/bisu.

2. Metode-metode yang disampaikan melalui pendengaran
Dengan metode ini pesan akan diterima oleh sasaran melalui indera pendengaran.
Contohnya dapat dilakukan dengan :
a. Siaran pedesaan melalui radio/TV
b. Hubungan tilpon / SMS.
c. Pidato, ceramah, rapat.

3. Metode yang disampaikan melalui kombinasi beberapa macam alat indera.
Dengan metode ini pesan diterima oleh sasaran bisa melalui indera pendengaran, indera penglihatan, diraba, dicium ataupun dikecap secara sekaligus. Contohnya dapat dilakukan dengan :
a. Demonstrasi
b. Peragaan dengan penjelasan
c. Dan lain-lain
Masing – masing metode penyuluhan dapat dilakukan secara sendiri-sendiri ataupun dikombinasikan antara beberapa metode penyuluhan, tergantung kondisi sasaran kita, perilaku sasaran, sarana yang tersedia, kemampuan kita dalam meyampaikan materi, jumlah sasaran, keadaan sosial ekonomi sasaran dan tak kalah pentingnya adalah pembiayaan yang tersedia. Lebih baik lagi apabila kita memperhatikan metode penyuluhan yang sudah familiar di lokasi tersebut dan tidak memerlukan biaya yang besar.


BAB III
PENUTUP

Keberhasilan penyuluhan bukan hanya ditentukan oleh materi yang disampaikan saja. Bagaimana menyampaikan materi penyuluhan itu kepada para petani memegang peranan yang menentukan keberhasilan penyuluhan pertanian. Penyampaian materi penyuluhan ini biasanya disebut dengan Metode penyuluhan. Secara singkat metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara-cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya.
Metode penyuluhan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai dengan pendekatan yang kita lakukan. Secara umum berdasarkan pendekatanya metode penyuluhan ini dapat dibedakan berdasarkan langsung tidaknya komunikasi yang dilakukan, berdasarkan pendekatan kepada sasaranya dan berdasarkan indera penerima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar